Melihat orang lain sedang kecanduan sesuatu bisa bikin bete berat. Tapi kalau kita sendiri yang mengalami kita tidak merasakan bahwa perilaku kita menyebalkan. Waktu awal-awal mengenal Facebook, saya sempat kecanduan. Pada saat itu sih saya tidak merasa sama sekali bahwa saya sudah dalam taraf kecanduan.
Belakangan ini saya sering melihat orang yang kecanduan bukan lagi Facebook tapi Blackberry.
Berdasarkan pengamatan sehari-hari begini nih ciri-cirinya :
1. Status di YM online terus.
2. Lebih sering update status dan comment di Facebook.
3. Lebih sering upload foto.
4. Diajak ngobrol, sering ga nyambung, jawabnya telat, atau supaya keliatannya tertarik sama omongan kita, mengulang omongan kita lagi. Contohnya gini nih,
A : "Eh tadi gue lihat si Oneng pake tas bagus deh."
B : ......nggg... (sambil naro Bb-nya di atas pangkuan) Oneng? (melirik ke Bb)
Ngapain si Oneng beli tas?
5. Senyum-senyum sendiri sambil sibuk mengetik.
6. Tidak memperdulikan sekeliling.
7. Jarang balas sms, soalnya nggak gratis. Kalo BBM khan gretong.
8. Jempol kanan/kiri terlihat lebih ramping karena banyak gerak (menggerakkan trackpad/trackball).
Ada beberapa orang yang saya kenal, mengeluhkan perilaku suaminya yang kecanduan Bb. Bahkan sempat jadi penyebab utama percekcokan. Saya sempat sok-sokan menasihati, "Maklum aja lah Mbak, namanya juga orang baru nemu."
Setelah beberapa lama tidak bertemu, iseng saya tanya, " Bagaimana Mbak, masih suka cekcok gara-gara Bb?"
"Ngggg, sudah nggak tuh."
"Ooo syukur deh, lama-lama juga bosen yah Mbak."
"Nggak juga..." tersenyum sumringah.
"Jadi?"
"Aku dibeliin Bb." Sambil mengeluarkan Bb bersarung silicon merah dari tas.
"Kata masku, biar gampang komunikasinya. Kalo menurut aku sih, biar aku ndak marah-marah lagi."
"O begithu."
"Pinmu berapa?"
"Aku nggak pake Bb Mbak."
"Cepat beli, enak loh BBM-an...." katanya sambil berpromosi layaknya SPG.
Tak lama kemudian saya liat si Mbak sibuk berBBM-an. Sepertinya si Mbak juga sudah kecanduan Bb.
Kita tidak dapat menghindari perkembangan teknologi. Malah menurut saya seharusnya kita mengikuti semua perkembangan yang ada sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan kita.
Teknologi diciptakan untuk mempermudah kita dalam segala hal. Tetapi banyak yang mendapatkan kesulitan dengan adanya teknologi tersebut. Bahkan orang-orang terdekat menjadi korban.
Kemajuan teknologi harusnya mendekatkan kita kepada orang yang menyayangi dan kita sayangi, bukannya menjauhkan.
Belakangan ini saya sering melihat orang yang kecanduan bukan lagi Facebook tapi Blackberry.
Berdasarkan pengamatan sehari-hari begini nih ciri-cirinya :
1. Status di YM online terus.
2. Lebih sering update status dan comment di Facebook.
3. Lebih sering upload foto.
4. Diajak ngobrol, sering ga nyambung, jawabnya telat, atau supaya keliatannya tertarik sama omongan kita, mengulang omongan kita lagi. Contohnya gini nih,
A : "Eh tadi gue lihat si Oneng pake tas bagus deh."
B : ......nggg... (sambil naro Bb-nya di atas pangkuan) Oneng? (melirik ke Bb)
Ngapain si Oneng beli tas?
5. Senyum-senyum sendiri sambil sibuk mengetik.
6. Tidak memperdulikan sekeliling.
7. Jarang balas sms, soalnya nggak gratis. Kalo BBM khan gretong.
8. Jempol kanan/kiri terlihat lebih ramping karena banyak gerak (menggerakkan trackpad/trackball).
Ada beberapa orang yang saya kenal, mengeluhkan perilaku suaminya yang kecanduan Bb. Bahkan sempat jadi penyebab utama percekcokan. Saya sempat sok-sokan menasihati, "Maklum aja lah Mbak, namanya juga orang baru nemu."
Setelah beberapa lama tidak bertemu, iseng saya tanya, " Bagaimana Mbak, masih suka cekcok gara-gara Bb?"
"Ngggg, sudah nggak tuh."
"Ooo syukur deh, lama-lama juga bosen yah Mbak."
"Nggak juga..." tersenyum sumringah.
"Jadi?"
"Aku dibeliin Bb." Sambil mengeluarkan Bb bersarung silicon merah dari tas.
"Kata masku, biar gampang komunikasinya. Kalo menurut aku sih, biar aku ndak marah-marah lagi."
"O begithu."
"Pinmu berapa?"
"Aku nggak pake Bb Mbak."
"Cepat beli, enak loh BBM-an...." katanya sambil berpromosi layaknya SPG.
Tak lama kemudian saya liat si Mbak sibuk berBBM-an. Sepertinya si Mbak juga sudah kecanduan Bb.
Kita tidak dapat menghindari perkembangan teknologi. Malah menurut saya seharusnya kita mengikuti semua perkembangan yang ada sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan kita.
Teknologi diciptakan untuk mempermudah kita dalam segala hal. Tetapi banyak yang mendapatkan kesulitan dengan adanya teknologi tersebut. Bahkan orang-orang terdekat menjadi korban.
Kemajuan teknologi harusnya mendekatkan kita kepada orang yang menyayangi dan kita sayangi, bukannya menjauhkan.