Antara hemat dan pelit itu beda tipis, itu yang saya tangkap dari pandangan beberapa orang.
Menurut saya, pelit sama hemat beda sekali.
Pelit maunya semua yang paling murah, nggak mikir kualitas terhadap barang, terus kalo bisa yah gratisan.
Hemat adalah jika kita bisa mendapatkan manfaat maksimal dengan biaya yang paling minim. (saya dapat dari tabloid Kontan)
Selama ini jika berbelanja saya berusaha seperti itu. Berarti saya hemat donk. Kan nggak semua orang punya pohon duit.
Sering saya perhatikan orang berbelanja barang tanpa melihat label harga. Wah kalau saya bisa mules dech. Saya selalu membandingkan antara brand yang satu dengan yang lain, kemasan besar dengan yang kecil. Kalau menyangkut makanan, komposisi juga saya perhatikan. Dan saya juga rajin menyimpan struk belanja, gunanya supaya saya bisa membedakan tempat yang satu dengan yang lainnya.
Saya paling sebal sama orang yang mempunyai prinsip kalo mahal pasti paling bagus. Untuk beberapa jenis barang saya akui memang sepeti itu. Tapi tidak semua barang.
Saya kenal seseorang yang selalu membeli snack untuk anaknya harus yang paling mahal dan harus buatan luar negeri tanpa membaca kandungannya. Padahal setelah saya baca, mengandung MSG. Rasanya saya pingin ketawa keras-keras.
Tapi saya juga paling sebal sama orang yang mempunyai prinsip, yang penting murah. Jangan sampai dech kejadian murah diawal jadi mahal diakhir.
Intinya segala sesuatu harus dipertimbangkan, jangan sampai menyesal nantinya.
Menurut saya, pelit sama hemat beda sekali.
Pelit maunya semua yang paling murah, nggak mikir kualitas terhadap barang, terus kalo bisa yah gratisan.
Hemat adalah jika kita bisa mendapatkan manfaat maksimal dengan biaya yang paling minim. (saya dapat dari tabloid Kontan)
Selama ini jika berbelanja saya berusaha seperti itu. Berarti saya hemat donk. Kan nggak semua orang punya pohon duit.
Sering saya perhatikan orang berbelanja barang tanpa melihat label harga. Wah kalau saya bisa mules dech. Saya selalu membandingkan antara brand yang satu dengan yang lain, kemasan besar dengan yang kecil. Kalau menyangkut makanan, komposisi juga saya perhatikan. Dan saya juga rajin menyimpan struk belanja, gunanya supaya saya bisa membedakan tempat yang satu dengan yang lainnya.
Saya paling sebal sama orang yang mempunyai prinsip kalo mahal pasti paling bagus. Untuk beberapa jenis barang saya akui memang sepeti itu. Tapi tidak semua barang.
Saya kenal seseorang yang selalu membeli snack untuk anaknya harus yang paling mahal dan harus buatan luar negeri tanpa membaca kandungannya. Padahal setelah saya baca, mengandung MSG. Rasanya saya pingin ketawa keras-keras.
Tapi saya juga paling sebal sama orang yang mempunyai prinsip, yang penting murah. Jangan sampai dech kejadian murah diawal jadi mahal diakhir.
Intinya segala sesuatu harus dipertimbangkan, jangan sampai menyesal nantinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar