Saya sangat jarang memasak. Lebih jarang lagi memasak pada hari Minggu. Minggu ini setelah selesai beres-beres rumah, saya mulai merasa sedikit pusing kepala. Kalau kepala saya pusing biasanya karena banyak hal, diantaranya adalah lagi nggak punya duit, kepanasan, masuk angin, lapar. Hari itu sepertinya karena lapar. Saya ajak M yang sedang asyik mengelus-elus ' istri kedua'(mobil tercinta) nya untuk makan siang lebih cepat, karena waktu itu baru jam setengah sebelas.
Setelah M mandi, kami berangkat tanpa tujuan. Tadinya kami mau makan dekat-dekat saja, tapi tiba-tiba saya ingat pisang goreng wijen yang sering dibelikan M.
Saya usul untuk makan di restoran yang menjual pisang goreng tersebut. Akhirnya kami pun menuju restoran Dewi Air.
Dewi Air Resto dan Karaoke Keluarga di jalan Raya Gerbang Tol Karawang Barat, keluar pintu tol di sebelah kanan setelah showroom Honda kurang lebih lima ratus meter. Bentuk bangunan minimalis tidak terlalu besar.
Saya sendiri baru pertama kali kesitu, harga makanannya bisa dibilang cukup mahal, tapi tergantung yang dipesan. Ada yang dihargai per porsi dan ada juga yang dihargai per ons. Untuk kepiting per ons-nya empat belas ribu rupiah. Ikan gurame tujuh ribu rupiah per ons.
Makanan yang kami pesan selain pisang goreng wijen, cumi goreng renyah, pocay dua rasa, dan udang saos prancis.
Pisang goreng wijen kesukaan saya.
Pisang kepok yang dipotong sepanjang satu ruas jari diberi tepung lalu digoreng. Kemudian dilumuri madu dan ditaburi wijen. Mmmm... Enak sekali.
Pisang goreng wijen lagiiii...
Udang saos prancis.
Rasanya lumayan unik, udang besar goreng yang dilapisi tepung, kemudian diberi saos yang rasanya manis dan asin. Spicy.
Pocay dua rasa.
Ini kesukaan saya, karena diberi dua jenis telur, telur phitan dan telur asin. Rasa telur asin yang gurih bercampur dengan rasa telur phitan yang unik.
Cumi goreng renyah yang tidak terlalu renyah.
Rasa cumi goreng yang dilapisi tepung ini sangat biasa sekali, dan lagi porsinya sangat sedikit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar